Ketua DPR PUan Maharani menjelaskan, ketika berpolitik maka masing-masing pihak harus mempertimbangkan semua kepentingan.
KETUA DPR Puan Maharani bercerita soal beratnya memimpin parlemen. Politikus PDI Perjuangan ini menyebut dirinya harus menjaga dinamika internal delapan fraksi yang ada di DPR.
Puan menyampaikan ini dalam agenda pembukaan simulasi sidang pada kegiatan Parlemen Remaja 2025. “Namanya politik itu tidak bisa mau-maunya sendiri,” ucap Puan di hadapan peserta Parlemen Remaja 2025, di ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 6 November 2025.
Ia menjelaskan, ketika berpolitik maka masing-masing pihak harus mempertimbangkan semua kepentingan. Nantinya kepentingan itu harus disamakan untuk kepentingan bangsa dan negara, kata Puan.
Ia pun menyebut dinamika internal parlemen mengalami pasang surut. Maka dari itu, semua pihak harus berkompromi melalui musyawarah supaya mendapat jalan tengahnya.
Puan berujar, politik memang dinamis dan bukanlah hitung-hitungan 1 + 1. “Kadang-kadang harus ada tengahnya, kami mencari jalan tengah untuk bangsa dan negara,” ucap Puan.
Ia mengakui bahwa secara internal, pimpinan juga mempunyai dinamika-dinamika yang harus diselesaikan. Namun demikian, dia memastikan pimpinan DPR bisa mencari jalan tengah untuk mencapai kesepakatan.
“Jadi kalau kalian sekarang melihat bahwa dinamika yang ada di DPR itu tidak terlalu bergonjang-ganjing, sebenarnya secara internal tidak seperti itu,” kata Puan. “Namun jangan sampai kemudian dinamika itu terlihat keras di depan publik,” ucap dia kemudian.
Adapun DPR RI periode 2024–2029 dipimpin oleh Ketua Puan Maharani (PDI-P) dan empat Wakil Ketua yaitu Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra), Saan Mustopa (NasDem), Cucun Ahmad Syamsurijal (PKB), dan Adies Kadir (Golkar).
Komentar