JAKARTA – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Task Force Penanggulangan Bencana bergerak cepat memberikan dukungan riset dan teknologi bagi penanganan banjir serta tanah longsor yang terjadi di beberapa wilayah Sumatera Utara dan Aceh.

Dalam hal ini, BRIN menunjuk Joko Widodo untuk memimpin Task Force Penanggulangan Bencana. Tapi, bukan Joko Widodo Presiden ke-7 RI, melainkan peneliti BRIN yang ahli dalam bidang geografi, radar dan sains lingkungan.

Ketua Task Force BRIN, Joko Widodo, menegaskan bahwa langkah-langkah strategis segera diaktifkan untuk memastikan kontribusi nyata lembaga riset nasional dalam proses pemulihan.

“Task Force telah mengaktifkan sejumlah unit reaksi cepat, mulai dari pemetaan satelit, penyediaan air bersih dan air siap minum, hingga mobilisasi tenaga kesehatan dan layanan psikososial. BRIN hadir melalui pendekatan ilmiah. Kami mengoptimalkan seluruh kemampuan riset, teknologi, dan sumber daya manusia untuk membantu masyarakat,” ujar Joko Widodo dalam rapat internal pada Minggu 30 September 2025, ditulis berdasarkan keterangan BRIN.

Ia menambahkan, tim pemrosesan data satelit BRIN sejak awal kejadian telah memetakan area terdampak banjir menggunakan data radar Sentinel-1 yang tetap dapat merekam kondisi permukaan meski tertutup awan. Pemetaan tersebut menunjukkan sebaran genangan di Aceh dan Sumatera Utara, dan telah didistribusikan kepada pemerintah daerah, BNPB, serta komunitas geospasial.

“Informasi ini sangat penting untuk mengetahui kondisi terkini dan menetapkan prioritas penanganan di lapangan,” jelasnya.

BRIN juga memberi perhatian khusus pada pemenuhan air bersih dan air minum. Unit Air Siap Minum (Arsinum) tengah dicek kesiapan operasionalnya untuk mendukung tanggap darurat. Menurut Joko Widodo, kebutuhan air menjadi sangat mendesak karena banyak infrastruktur setempat terdampak dan pasokan air kemasan belum mampu mencukupi kebutuhan warga.

Untuk mempercepat pengiriman peralatan, Task Force BRIN menjajaki opsi distribusi melalui jalur udara bersama TNI AU mengingat akses darat ke beberapa lokasi masih terhambat. Selain itu, tim survei lapangan dan operasi drone juga disiapkan untuk memetakan situasi secara langsung, termasuk wilayah yang belum dapat dijangkau lewat jalur darat.

Di sektor kesehatan, BRIN menyiapkan tenaga medis, psikolog, dan ahli kesehatan lingkungan untuk memperkuat respons tanggap darurat.

“Banjir bukan hanya merusak fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan psikologis masyarakat. Tim kami siap membantu pemerintah daerah dalam layanan medis dan dukungan psikososial,” kata Joko Widodo.

Ia menegaskan, bahwa setiap langkah Task Force akan diarahkan pada intervensi yang cepat, berbasis data, dan realistis. Dengan cakupan wilayah terdampak yang luas, BRIN akan menentukan titik prioritas agar bantuan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat.

“Kami tidak bisa hadir di semua lokasi, tetapi kami bisa fokus pada area strategis dan menghadirkan solusi teknologi yang paling dibutuhkan,” ujarnya.

Ia menegaskan komitmen BRIN dalam mendukung penuh upaya pemerintah menangani bencana di Sumatra. “Kami bergerak hari ini, bukan besok. Task Force BRIN akan bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan agar bantuan berbasis riset dapat segera dirasakan masyarakat,” pungkasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *